TINJU ADAT "ETU" DI DESA KELEWAE BERLANGSUNG AMAN DAN MERIAH, DIHADIRI RIBUAN PENONTON
Nagekeo, 7 Juli 2025 — Tradisi tinju adat atau yang dikenal dengan nama Etu kembali digelar di Nua Wae, Suku Yunga, Desa Kelewae, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo. Kegiatan budaya ini dilaksanakan pada Senin, 7 Juli 2025 mulai pukul 12.00 WITA hingga selesai pukul 17.30 WITA dan berlangsung dengan aman, tertib, serta mendapat antusiasme besar dari masyarakat.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kadis Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Kapolsek Boawae (diwakili Kanit Samapta bersama anggota), anggota Koramil 1624-03 Boawae, Ketua RT, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta unsur masyarakat dari berbagai wilayah.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 31 pasang petarung dari berbagai kampung terlibat dalam tradisi Etu yang berlangsung di Loka Melo, arena khas yang dikelilingi pagar bambu dan alat musik tradisional. Etu sendiri merupakan simbol pengorbanan dan kesuburan, juga sebagai wahana pembentukan karakter, pemupukan persaudaraan, serta penghormatan terhadap nilai-nilai adat dan leluhur.
Ritual Etu digelar di hadapan sekitar 1000 penonton yang datang dari berbagai kecamatan, seperti Kecamatan Soa dan Kecamatan Golewa dari Kabupaten Ngada, serta masyarakat dari berbagai wilayah Kabupaten Nagekeo. Arena dihiasi dengan Tiang Peo, lambang persatuan masyarakat Nagekeo yang berdiri kokoh di tengah halaman kampung.
Dalam keterangan tertulis, Kapolres Nagekeo AKBP Rachmat Muchamad Salihi, S.I.K., M.H. melalui Kapolsek Boawae menyampaikan:
> “Tradisi Etu merupakan bagian penting dari kekayaan budaya Nagekeo yang harus kita jaga bersama. Polri, dalam hal ini Polsek Boawae, berkomitmen untuk terus memberikan pengamanan dan pengayoman dalam setiap kegiatan budaya agar masyarakat dapat merayakan warisan leluhur mereka dengan aman dan damai. Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.”
Diketahui, Tinju Adat Etu telah ditetapkan sebagai salah satu agenda tahunan dalam Kalender Budaya dan Kalender Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap musim panas, sekitar bulan Juni dan Juli, dan menjadi daya tarik wisata budaya yang kuat di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Write comment